
Apasih Penyebab Anak Cacingan ?
Cacingan adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi anak-anak. Jika dibiarkan terlalu lama, adanya cacing dalam tubuh bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Alasannya, cacing yang ada di dalam tubuh akan menyerap sari-sari makanan anak yang ada dalam sel-sel darah dan usus.
Selain itu, cacing tersebut juga dapat menyebabkan anemia akibat perdarahan kronis pada saluran cerna. Beberapa jenis cacing penyebab cacingan yang sering menyerang anak adalah cacing gelang, cacing pita, dan juga cacing kremi. Cacingan pada anak-anak sangat umum terjadi di seluruh dunia dengan ciri-ciri yang sama.
Penyakit infeksi pada anak yang satu ini ditularkan di tempat ramai, sanitasi buruk, dan kualitas air yang kurang baik.
Ciri cacingan pada si kecil bisa dilihat berdasarkan jenisnya. Ada berbagai jenis cacingan pada anak yang perlu diwaspadai. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Cacing Kremi
Cacing kremi berwarna putih dan halus, dengan panjang sekitar 5–13 milimeter. Infeksi cacing kremi paling banyak dialami oleh anak-anak usia sekolah.
Infeksi cacing kremi umumnya terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit tersebut. Selain itu, cacing kremi juga bisa masuk melalui tangan yang kotor dan jarang dicuci.
2. Cacing tambang
Cacing tambang dewasa dengan panjang sekitar 5–13 milimeter dan larva cacing tambang (cacing tambang yang baru menetas) dapat menembus kulit, misalnya melalui telapak kaki yang tidak menggunakan alas, kemudian masuk ke sirkulasi darah dan ikut terbawa ke dalam paru-paru dan tenggorokan.
Sementara itu, jika tertelan, cacing tambang akan memasuki saluran pencernaan dan hidup di dalam usus halus. Cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh melalui kontak fisik, yakni ketika seseorang menyentuh atau menginjak tanah yang mengandung larva dan cacing tambang dewasa. Selain itu, infeksi cacing tambang juga bisa terjadi melalui makanan atau minuman yang sudah tercemar telur dan larva cacing ini.
3. Jenis cacingan berikutnya adalah ascariasis lumbricoides, kondisi yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang.
Cacing jenis ini biasa menyebar melalui makanan dan minuman yang sebelumnya sudah terkontaminasi. Namun, tidak ada gejala khusus yang ditimbulkan cacing ini. Ascariasis adalah cacing yang sering berada di lingkungan yang kurang bersih dan tinggal di daerah dengan suhu hangat.
Berbeda dengan cacing kremi yang wujudnya kecil, cacing gelang dewasa yang berkembang biak di usus memiliki ciri-ciri tubuh panjang, melebihi 30 cm. Cacing gelang juga bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan anak batuk-batuk.
4. Cacing pita atau Cestoda dapat dikenali dari bentuknya yang tampak seperti pita, yaitu pipih dengan ruas-ruas pada seluruh tubuhnya. Panjang cacing pita dewasa dapat mencapai 25 meter dan dapat bertahan hidup selama 30 tahun.
Cacing pita memasuki tubuh manusia ketika tangan bersentuhan dengan tinja atau tanah yang mengandung telur cacing, yang kemudian terbawa ke dalam mulut ketika sedang makan.
Selain itu, cacing pita juga dapat masuk melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi telur cacing. Konsumsi daging babi, sapi, atau ikan yang mentah atau dimasak kurang matang juga dapat menyebabkan masuknya cacing pita ke dalam tubuh manusia.
Tips Mencegah Penyakit Cacingan pada anak :
- Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok bayi, sebelum memasak, dan sebelum makan.
- Simpan daging mentah dan ikan dengan baik, kemudian masak hingga matang.
- Cuci buah dan sayur dengan benar sebelum dikonsumsi.
- Berikan obat cacing untuk binatang peliharaan, seperti kucing dan anjing, secara berkala.
- Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa sarung tangan.
- Gunting kuku secara teratur dan hindari menggigit